12/06/15

Daily Story : in The Middle of Practice (Akakuro version)


Fandom : Kuroko No basket
Genre : Romance
Pairing : Akashi Seijuuro/Kuroko Tetsuya
Warning! : Shonen ai, BL, Yaoi, pokoknya kalo kalian gasuka yang berbau boyxboy cepet2 klik silang di pojok kanan atas aja.

Anime belongs to Tadatoshi Fujimaki but the story is mine.
Proudly present, enjoy !
.
.
.

Akhirnya Kuroko menjadi bagian dari tim inti tingkat 1. Seperti yang diharapkannya selama ini. Ia sudah membuat perjanjian dengan teman baiknya sejak beberapa tahun lalu dan sudah menepatinya hampir 70 persen.
Belum lagi dia mendapatkan banyak teman baru yang super baik padanya. Aomine Daiki yang supel, Kise yang ceria, serta Midorima yang perhatian meskipun agak tsundere dan Atsushi yang baik (sering membagi cemilan ke Kuroko).
Satu lagi.
Kuroko tak akan melupakan sedikitpun siapa yang berjasa atas keberhasilannya masuk tim inti.
Dialah Kapten Klub Basket Teiko. Akashi Seijuuro.


Kuroko kini tengah berada di tengah-tengah waktu istirahat latihan rutin klub. Ia mendudukan diri di bench terdekat dengan memegang sebotol air mineral yang dibagikan Momoi.
Mata aquamarine nya menjelajah ruangan persegi panjang itu dengan seksama. Mengamati Kise yang merengek ingin bermain one-on-one dengan Aomine, beralih ke Midorima yang memperbaiki lilitan perban di jari-jarinya, kemudian ke Murasakibara yang duduk di lantai memakan camilannya.

Meski orangnya tak sebanyak di tingkat 3 dulu, ruangan ini tetaplah pengap.
Aura berat yang tercipta sejak kapten mereka yang ia sebut Nijimura diganti dengan Akashi, semakin terasa jika waktu latihan sudah memasuki pertengahan.

Iris azure kuroko akhirnya berhenti pada pemilik surai scarlet alias Akashi Seijuuro yang tengah berdiri di dekat pintu gym. Akashi mengamati kertas tipis di atas alas dengan mimik serius. Sesekali wajahnya menoleh dan mengobrol dengan Momoi mengenai perkembangan tim basket mereka.

Akashi Seijuro memang tipikal orang misterius dan mendekati sempurna.
Dia adalah calon ketua Osis dan wakil kapten saat tahun pertama masuk tim inti. Sekarang di tahun kedua ia sudah menjadi ketua Osis dan kapten tim tanpa terlihat tertekan atau kesulitan sedikitpun.

Mengenai pelajaran, seingat Kuroko Midorima pernah mengatakan kalau Akashi adalah murid terpintar se SMP Teiko.
Dia juga diberkati dengan kemampuan prediksi dan skill basket luar biasa. Lebih dari itu, ia memiliki wajah yang sangat tampan. Dan lagi banyak hobi yang ia kuasai.
Shogi dan berkuda adalah dua diantaranya.

Kuroko mengerjapkan matanya. Bingung dengan fikirannya barusan. Kenapa ia memuji muji Akashi sebegitunya? Kenapa dia bilang Akashi tampan? Kuroko akui Akashi memang tampan. Tapi apa-apaan reaksi jantungnya barusan? Debarannya terasa sekali. Belum lagi pipinya agak hangat sekarang.

Kuroko meneguk liur, kemudian kembali memandangi cowok bermanik ruby itu dengan hati-hati.
Ada sesuatu yang membuatnya penasaran.

Sebuah bola basket menggelinding mendekati Akashi. Hasil one-on-one Kise dan Aomine. Mereka membiarkan Akashi memungut bolanya dan mengambil bola lain di keranjang bola dekat Murasakibara duduk.

Bola dipantulkan dua kali.
Kuroko kembali mengamati Akashi.
Cowok itu memandang ring basket yang tak terlalu dekat dengannya. Kalau posisi ini biasa nya Aomine akan menggunakan lay up untuk memasukkan bola. Kalau Akashi apa yang akan dilakukannya? Apa dia juga akan membuat dunk?
Kuroko ragu.
Tinggi Akashi sepertinya akan jadi halangan. Kise saja masih belum bisa sepenuhnya.

Akashi masih memegang bolanya dengan mimik serius. Kemudian perlahan memposisikan badannya seperti ingin melakukan shoot.

"Shoot? Dari samping? Sejauh itu? Apa dia bisa?" pertanyaan sekaligus rasa penasaran berputar di kepala Kuroko kala menunggu gerakan Akashi selanjutnya.

Akashi berkonsentrasi, matanya bak batu ruby menatap lurus ke ring di atas.
Ia kemudian melompat dan melempar bola ke arah ring.

Kuroko dapat mendengar Midorima berkomentar "akurasinya tepat nodayo" meskipun sangat pelan.
Cowok dengan helaian rambut hijau itu entah sejak kapan telah berada di bench yang sama dengan Kuroko. Hanya saja dia duduk di sudut yang berlawanan dengan Kuroko.

Dash!

Bola masuk.
Kuroko tersenyum tanpa sadar. Kelegaan ia rasakan sampai ia menghela nafas cukup keras.
Mengacuhkan Midorima yang kini perhatiannya beralih ke Kuroko.
Bukan.
Bukan ke Kuroko.
Tapi Akashi yang sudah berdiri di samping Kuroko.

"Kau dari tadi memandangiku?" kata-kata Akashi lebih terdengar  seperti pernyataan ketimbang pertanyaan di telinga Kuroko.
Bak orang yang tertangkap basah karena melakukan sesuatu Kuroko gugup bukan main.

Namun bukan dirinya kalau ia tak bisa menyembunyikan suasana hatinya yang panik sekarang.

"kapan kau berjalan ke sini Akashi-kun?" alih-alih menjawab, Kuroko melempar pertanyaan lain dengan wajah yang sudah kembali datar. Akashi terkekeh. Agak geli dengan reaksi Kuroko yang dapat dibacanya jelas.

"Sejak kau menghela nafas sampai memejamkan mata gara-gara melihat shootku tadi, Tetsuya" jawab Akashi, kini ia berdiri di hadapan Kuroko.

Midorima beranjak entah kemana. Menyadari atmosfer yang seakan mengatakan "tinggalkan kami sendirian" kepada dirinya.
Lagipula pagi tadi ia diperingatkan untuk tidak dekat dekat dengan sagitarius kalau yang bersangkutan sedang bersama aquarius.

"Bagaimana Akashi-kun tau kalau aku mengamati mu?" pertanyaan lain lolos dari bibir tipis Kuroko. Wajah polosnya terlihat menggemaskan bagi Akashi.

"Mana mungkin aku tidak sadar kalau ada orang yang melihatku dengan tatapan intens, Tetsuya" seringaian mengembang di wajah Akashi. Kuroko pura-pura menunduk, menyembunyikan rona tipis di kedua pipinya.

"Oh"

"Nah Tetsuya bagaimana kalau sekarang kau kuhukum karena sudah berani memandangiku seperti itu? Aku hampir meleset karena itu lo"
Kuroko tau Akashi berbohong.
Seorang Akashi Seijuuro tak akan meleset tembakkannya kalau hanya karena ditatap intens oleh orang seperti Kuroko.
Tapi Pemuda beriris baby blue itu lebih penasaran dengan hukuman yang akan diberikan si surai scarlet padanya.

"Apa hukumannya, Akashi-kun?"

Akashi menyeringai makin lebar dan membungkuk agar wajahnya dan Kuroko sejajar. Kemudian sedikit demi sendikit bergerak maju guna mempersempit jarak mereka berdua.

Dua pasang manik berbeda warna akhirnya sama-sama menutup saat bibir mereka bersentuhan.

'Bibir Akashi-kun lembut dan hangat'

Aroma mint dan vanila bercampur jadi satu di indera penciuman Kuroko. Lengkungan senyum secara tak sengaja terbentuk di tengah ciuman mereka.

Akashi melepaskan ciuman pelan-pelan. Membuat Kuroko mengerjap bingung karena pasokan oksigennya masih ada.

"Tetsuya..Kau harus jadi kekasihku dan aku tak menerima penolakan darimu."

"Perlu kutegaskan padamu Akashi-kun. Aku laki-laki",

"Aku tidak peduli. Jadi apa jawabanmu ?"

Kuroko mengulum senyum sebelum menjawab pertanyaan Akashi.
"Akashi-kun tidak menerima penolakan, jadi aku tidak akan menolak"

"Anak baik"
Lalu mereka berdua melanjutkan ciumannya dengan hati berbunga bunga.


Sementara itu di pojok ruangan ada 5 pasang mata yang sedari tadi mematung karena menonton adegan yaoi dadakan. Mereka merapat ke posisi Murasakibara secara kompak. Karena sudut inilah yang paling strategis untuk nonton adegan barusan.

"Aku benar-benar harus move on dari Tetsu-kun, huweeeee Dai-chan !!!" Momoi menangis memeluk pinggang Aomine.

"Move on saja ke Mine-chin, Momo-chin" kata Murasakibara kembali memakan maiubonya yang tadi sempat terhenti gara-gara Akashi dan Kuroko.

"Mana bisa begitu, aku sudah punya orang yang kusukai. Satsuki ini temanku dari kecil saja" Aomine mendengus kesal, berusaha melepas pelukan Momoi. Sementara orbs shapphire mencuri pandang ke Kise disampingnya.

"Enak ya jadi Kuroko-cchi bisa bersama orang yang disukainya, benarkan Midorima-cchi?" Kise tersenyum lembut kearah dua sejoli itu.
Aomine mengerutkan kening.

"Terserah, nodayo"



Owari



Ini fanfict Sho-ai pertama saya.
Jadi biar saya tekankan disini saya ini fujoshinya Akakuro, Aokise, dan Sebaciel.
Masih penasaran apa itu fujoshi? Ntar lain kali saya posting deh pengertian tentang fujoshi yaaa.
Tapi jangan mikir negatif dulu say. (Oiya Kebanyakan para fujoshi biasanya haters yuri. Begitu juga para fudanshi mereka biasanya haters yaoi).
Kalo baca yuri atau denger peristiwa yuri, saya bisa gatel-gatel gitu saking alerginya.
Hehehe lebay ya.
Tapi benerkok.
Geli aja liat cewek sama cewek.
Kaya ga ada cowok lain aja ah --.

Okey then.
See you next post !

*yaoi = boyxboy
*yuri = girlxgirl

*Fujoshi = yaoi lovers yang mayoritasnya para cewek
*Fudanshi = yuri/yaoi lovers yang mayoritasnya para cowok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semua komentar sangat saya hargai. Tolong hargai balik dengan tidak ngespam atau berkata kotor di blog saya. Sankyu 😊