03/06/15

Daily Story : Kise's Birthday Story


Fandom : Kuroko No Basuke
Genre : Friendship (ada otp saya dikit ajah)

Cast : Generation of Miracle, Kuroko, Momoi
AN   : Di persembahkan buat Kise Ryouta yang Ultahnya sama kaya Gue. 18 Juni heheheh...

Ini Anime tokohnya punya Tadatoshi Fujimaki Sensei. Aku cuma punya ceritanya doang.
Selamat menikmatii

.
.
.
.
.


"Kenapa kau bodoh sekali sih, Satsuki ?" suara baritone Aomine membuat Momoi hampir menangis. Ia dan anggota GOM lainnya sedang berada di rumah Midorima untuk membuat kue ulang tahun Kise.
"Momoi-san jangan menangis. Kita bisa membuatnya ulang" Kuroko menepuk-nepuk kepala Momoi lembut sambil tersenyum.
"Momochin, biar aku yang makan kue gosong ini. Momochin jangan menangis. Ini maiubo untuk momochin" bahkan Murasakibara ikut menghibur Momoi. Ia menyodorkan stick maiubonya ke Momoi yang mulai berhenti terisak. Aomine hanya menggaruk tengkuknya canggung karena sadar ia yang membuat Momoi menangis.
"Bahan-bahan masih ada nodayo. Jadi jangan menangis Momoi. Bukannya aku peduli padamu ya." si kepala hijau Midorima berdiri dibelakang kuroko, membenarkan letak kacamatanya.
"Shintarou benar Satsuki. Sebaiknya kita bergegas. Aomine dan Atsushi bawa tepung tart dan telurnya kemari. Dan kuroko panaskan menteganya lagi. Aku akan menghaluskan adonannya. Satsuki. Kau boleh duduk dan menonton saja" Akashi si kapten segera mengarahkan anggota tim dengan nada memerintah. khasnya sekali. Meskipun begitu teman-temannya mematuhi perkataan Akashi. Mereka melaksakan perintah Akashi segera secepat yang mereka bisa.

Momoi duduk di bangku meja makan menonton Kuroko yang mulai menuangkan mentega ke teflon. Ia sedikit sedih karena tidak bisa membantu.
Mencoba untuk tidak menangis lagi, Momoi mengedarkan pandangannya ke sisi rumah nuansa hijau milik Midorima. Perhatiannya tertuju kepada kertas kado dan kotak berisi bola basket yang ia beli bersama teman-temannya tadi pagi.
Senyum segera mereka di wajah Momoi.
"Akashi-kun!" panggilnya membuat seisi ruangan menoleh khususnya si kapten berambut merah yang kini memegang mixer di tangannya.
"Ada apa, Satsuki ?"
"Boleh aku membungkus hadiahnya ?" katanya dengan penuh harap. Spontan Akashi membalas senyumnya.
"Tentu, Satsuki"
"Jangan sampai merobek kertas kadonya" Aomine menambahkan. Kalau disana ada kise pasti ia sudah dihadiahi omelan oleh mahluk kuning itu karena mengganggu momoi.
"Mou ! Aku tidak akan gagal lagi Dai-chan !" Momoi melompat ke ruang tamu. Mulai menggerayangi kertas kado dengan gunting di atas meja.
"Ah iya aku punya ide !!" Momoi berteriak dari ruang tamu, membuat teman-teman GOM di dapur saling berpandangan.
"Apa itu Momoi-san ?"

.
.
.

Besoknya.
Mereka sedang berkumpul di atap sekolah. Kisedai serta kuroko dan Momoi lengkap dengan kise. Rutinitas makan siang diadakan seperti biasa dibawah perintah Akashi Seijuuro.
Namun Kise sedikit heran. Sejak tadi momoi tidak mau berbicara dengannya. Aomine juga menolak untuk diajak one on one saat latihan sore kemarin.
Kesannya seperti Aomine dan Momoi sedang marah padanya. Tapi ia takut bertanya karena dua orang itu bahkan tidak menganggapnya ada.
"Aku duluan !" Aomine yang sudah menghabiskan bentonya beranjak menuju keluar atap.
"Dai-chan ! Tunggu " momoi mengekor dibelakangnya. Mereka pergi meninggalkan atap.
Meninggalkan Kise bersama Akashi , kuroko, Murasakibara, serta Midorima.


Selain Aomine dan Momoi, yang lain memang biasa saja.  Kuroko mukanya tetap sedatar papan cucian. Akashi tetap sadis dan hobi lempar gunting. Midorima masih tsundere dan suka ceramah tentang ramalan oha asa dengan kacamata dan lucky itemnya yang tak pernah ketinggalan. Si Murasakibara ? Biasa. Gapernah berhenti ngunyah meskipun sedetik.

"Kau lihat apa,nodayo ?" Midorima cukup peka dengan gerak gerik Kise yang mengamati mereka. Ia melihat pemilik manik madu itu dengan tatapan judes andalannya.

"Kise-kun kenapa hari ini pendiam ?" meskipun Kuroko itu wajah datarnya melebihi tembok, tapi ia adalah teman paling peka dibanding yang lain. Kise tidak kuasa menahan unek unek nya karena dijuteki Aomine dan Momoi.

"Kurokochii~ Aominechii dan Momochii kenapa jutek-ssu ?" katanya sambil memeluk erat bocah naas yang kini menyesal telah bertanya.

"Mungkin mereka marah dengan Kisechin ?" akhirnya Murasakibara yang dari tadi kerjaannya cuma mengunyah camilan ikut nimbrung. Kise melepas pelukannya dari Kuroko dan menatap Murasakibara dengan tatapan sedih.

"Ehh ?? Memangnya aku salah apa-ssu ?"

"Itu karena kau sering memeluk Kuroko di depan satsuki" ujar Akashi tenang. Sesekali menyuap bentonya dengan kalem. Sebenarnya yang sensi tiap Kise memeluk Kuroko itu tak lain tak bukan Akashi sendiri. Dianya saja yang entah kapan berlagak tsundere seperti Midorima.

"Ehhh ? Benarkah ? Lalu aku harus bagaimana-ssu ?" Kise kini ingin menangis lagi namun tidak jadi karena mendengar suara mahluk biru yang sempat sekarat karena ia peluk tadi.

"Minta maaf saja Kise-kun" kata kuroko cepat sebelum si cengeng di depannya memeluk lagi.

"Tapi momochin kan perempuan. Perempuan kan susah memaafkan kalau masalah cowok. Iyakan Midochin ?"

"Mana aku tau nanodayo"

"Atsushi benar. Dan sebagai teman kecilnya mungkin Aomine lebih membela Satsuki, Ryouta"
Kata-kata terakhir akashi sukses membuat tangisan Kise pecah. Akashi hanya menyeringai. Kise kembali mendekap Kuroko dengan erat.

"Kise-kun se...sak " Kuroko mengerang sakit.

"Kisechin nanti Akachin marah lo. Jangan peluk-peluk Kurochin seperti itu" saran Murasakibara sambil terus mengunyah.

"Lepaskan Tetsuya, Ryouta !" benar saja. Entah sejak kapan Akashi sudah memainkan gunting di tangannya. Kise yang melihat akashi dalam mode -Ready-to-Kill- segera melepas pelukannya dari kuroko.

"Jadi aku harus bagaimana-ssu" rengeknya lagi. Akashi menghela nafas. Kuroko mangap-mangap karena kehabisan nafas,midorima membetulkan letak kacamatanya lagi,murasakibara makan. --

Saat membiarkan si model Kise Ryouta menangis, tiba-tiba pintu atap terbuka.
Ada Aomine yang sedang memegang kotak digendongannya dan Momoi yang memegang kue tart pelangi.
Kise tak bisa berbicara saking kagetnya. Wajah momoi dan Aomine tidak seperti sedang membencinya. Mereka tersenyum lebar. Dan entah sejak kapan di belakangnya kuroko dan Murasakibara menyalakan letupan kecil agar acaranya meriah.
"Selamat Ulang Tahun Kii-chan !!" Momoi menyerahkan kue tart ke Kise, ada lilin berbentuk angka 14 menyala disana.
Aomine meletakkan kotak besar tadi di depan kise. Dijadikan meja untuk tartnya.

Otak lemot Kise akhirnya mengerti apa yang sedang terjadi. Ia segera menutup matanya dan mengepalkan tangan di depan dada.

Ya tuhan terimakasih telah memberiku sahabat-sahabat yang baik.
Semoga kami bisa terus seperti ini dan sukses bersama-sama.
Aku sayang mereka !

Setelah mengucapkan amin Kise membuka matanya dan meniup lilin hingga lilinnya mati.

"Buka hadiahnya, Kise !" si gangguro menunjuk kotak tadi dengan nada ketus. Ia terlihat tidak sabar menunggu Kise membuka kado.

"Kado ??" bergumam pelan, Kise bergerak menyerahkan Kue ke tangan Momoi lagi sementara tangannya melucuti bungkus kado dari kotak di depannya.

Manik Madu itu membulat saat melihat isi kotak tersebut. Bola basket ! Namun bola ini sangat spesial. Warnanya kuning cerah dengan garis berwarna putih. Entah dimana Akashi berhasil menemukan bola basket macam itu.
Permukaan bola basket dipenuhi tulisan -tulisan teman-temannya. Dengan tinta sesuai warna rambut mereka.
Kuroko biru muda, Aomine biru donker, Momoi pink, Akashi merah, Midorima hijau, dan Murasakibara ungu.
Dan yang paling menonjol adalah tulisan besar dengan tinta hitam di bagian tengah bola.
Tulisannya kira-kira seperti ini.

'Semoga kita bermain basket selamanya !!'

Kise kembali menangis memeluk teman-temannya.
"Terimakasih ! Aku sangat menyayangi kalian"
Teriaknya disela isak tangis.
"Kami juga, Kise-kun"
"Jangan menangis terus nanti kuenya kumakan Kisechin"
"Aku juga sayang Kiichan ! Maafkan kami yang mengerjaimu ya Kiichan"
"Dasar Kise cengeng"
"Sama-sama Ryouta"
"Berhenti menangis Kise, bukannya aku peduli padamu nodayo. Tapi nanti matamu bengkak"


......................................OWARI..................................

Haihaiii...
Gimana ? Aku dapet ide cerita ini habis denger lagu 'Regal Generation' versi Gom.

Entah kenapa seneng aja denger suara mereka dan kalo inget kebersamaan mereka pas lagi di Teiko jadinya mau mewek *lebhayy*

Ohiya, ini fanfict pertama saya tentang anime Kurobas loh !
Saya suka anime ini karena ngangkat tema soal basket, saya suka basket ! (Meskipun ga bisa mainnya) 😭

Terus inspirasi judul sama isi ceritanya kayaknya dari tanggal ulang taun saya sendiri deh.
Soalnya saya sama Kise sama tanggal bulan lahirnya.. "Yeaayyyy!!!"

Oke, kalogitu sampai ketemu di next post saya yahh 😆

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semua komentar sangat saya hargai. Tolong hargai balik dengan tidak ngespam atau berkata kotor di blog saya. Sankyu 😊